Pembentukan Kelompok Pengawas Wisata : Melibatkan Masyarakat Dalam Pengelolaan Destinasi Wisata Untuk Mengurangi Dampak Negatif

Authors

  • Syafani Restu Putri Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
  • Teuku Naufhal Muazzin Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
  • Vanesa Stevani Nababan Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
  • Vonny Tri Olivia Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia
  • Marta Widian Sari Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i5.1075

Keywords:

Pariwisata, Pedagang kaki lima, Masyarakat

Abstract

Pariwisata merupakan asset yang sangat penting dalam menyumbang terhadap pendapatan daerah dan ajang kreativitas untuk memperkenalkan ciri khas daerah. Adanya pedagang kaki lima di taplau yang menjadi salah satu destinasi di kota Padang menimbulkan pro dan  kontra.  Sisi  positifnya  ialah  dapat  meningkatkan  UMKM  masyarakat  namun  disisi  lain  adanya  pedagang kaki lima di taplau  Padang  ini  menimbulkan  kemacetan dan keresahan di  kalangan  pengunjung.  Sehingga pemerintah Kota Padang menugaskan Satpol PP untuk menertibkan para pedangang kaki lima ini.  Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui penyebab konflik  antara  para  pedagang  kaki  lima  taplau  dengan  pemerintah  Kota  Padang  dan  bentuk penyelesaian yang diberikan oleh pemerintah Kota Padang. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data, peneliti melakukan obervasi langsung ke lapangan dan melakukan wawancara dengan  lembaga  terkait  seperti  LBH  dan  kepada pedagang kaki lima.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pemerintah  Kota Padang  bersedia  untuk  memfasilitasi  para pedagang kaki lima  ini  agar  mereka  dapat  terus  berjualan  dengan  menyediakan tempat untuk mereka berjualan sehingga destinasi wisata tidak terganggu. Pembangunan dan perkembangan suatu daerah menjadi kawasan wisata tidak bisa dilepaskan dari partisipasi aktif masyarakat lokal. Hal serupa juga menjadi kajian yang sepatutnya dilakukan pada pengembangan Kawasan Wisata taplau Padang. Partisipasi aktif masyarakat lokal, dilakukan dalam tahap perencanaan maupun tahap pelaksanaan. Partisipasi masyarakat lokal tersebut diantaranya: 1) Tahap perencanaan. Pada tahap ini partisipasi masyarakat taplau Pdang diwujudkan dalam beberapa bentuk yaitu; a) Ikut serta dalam sosialisasi pengembangan wisata taplau menjadi tempat wisata . 2). Tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan ini peran serta masyarakat lokal diantaranya; a) Masyarakat lokal sebagai prioritas utama dalam pemanfaatan pantai sebagai sumber mata pencarian. b) Menjaga kelestarian pantai dari perilaku negatif pengunjung. c) Membangun image positif kawasan taplau sebagai kawasan wisata religius dan berbudaya. d) Ikut serta dalam berbagai pelatihan menuju terbentuknya masyarakat taplau yang sadar wisata.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hanana, A., Elian, N., & Marta, R. (2017). Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Menciptakan Masyarakat Sadar Wisata Di Kawasan Wisata Pantai Padang, Kota Padang. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, 6(1), 34-46.

Nazyul, B. P., Syamsir, S., Natasya, C. A., Hafiszah, L., Putri, N. L., & Angelina, T. (2023). KONFLIK VERTIKAL ANTARA PEDAGANG KAKI LIMA TAPLAU DENGAN PEMERINTAH KOTA PADANG. Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 1(4), 412-417.

Nurmailis, N., & Suyuthie, H. (2020). Strategi pengembangan aktivitas wisata di objek wisata pantai padang. Jurnal Kajian Pariwisata Dan Bisnis Perhotelan, 1(3), 137-143.

Syafrini, D., Susilawati, N., & Hasmira, M. H. (2016). Partisipasi masyarakat lokal dalam mengembangkan kawasan wisata keluarga. Jurnal Socius, 3(2), 122-139.

Syafrini, D., Susilawati, N., & Hasmira, M. H. (2016). Partisipasi masyarakat lokal dalam mengembangkan kawasan wisata keluarga. Jurnal Socius, 3(2), 122-139.

Downloads

Published

2024-07-16

How to Cite

Putri, S. R., Muazzin, T. N., Nababan, V. S., Olivia, V. T., & Sari, M. W. (2024). Pembentukan Kelompok Pengawas Wisata : Melibatkan Masyarakat Dalam Pengelolaan Destinasi Wisata Untuk Mengurangi Dampak Negatif. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(5), 1606–1611. https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i5.1075

Issue

Section

Articles