Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas Melalui Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Karang Tanjung

Authors

  • Siti Nurhayatun Nufus Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Nadiroh Nadiroh Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Tri Windi Oktara Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia
  • Ghondur Falah Nugroho Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i9.1601

Keywords:

Remaja, Pergaulan bebas, Bina keluarga remaja

Abstract

Masa remaja adalah masa anak-anak menuju dewasa. Remaja yang akan beranjak dewasa dan mengalami banyak perubahan yang signifikan dalam perkembangannya. Masa remaja adalah fase perkembangan yang melibatkan tranformasi fisik, kognisi, emosi, moral, religiusitas dan sosial, karakteristik perkembangan sosial remaja yaitu berkembangannya kesadaran akan kesunyian yang mendorong untuk pergaulan dan mulainya memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis. Maka dari itu, hal tersebut mendorong lebih jauh remaja. Oleh karena itu, remaja cenderung lebih tertarik dengan kegiatan yang negatif daripada kegiatan yang positif. Kegiatan yang negatif itulah yang menjadi penyebab pergaulan bebas pada remaja. Pergaulan bebas merupakan salah satu konflik yang sering terjadi di kalangan remaja. Oleh karena itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengadakan dan menjalankan program BKR (Bina Keluarga Remaja) dengan salah satu metode Pelaksanaan program Bina Keluarga Remaja ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi atau penyuluhan pada ibu-ibu yang memiliki remaja. penyuluhan dilaksanakan dengan beberapa metode yaitu, pertama, ceramah (Luring/Tatap muka). Kedua, diksusi. Ketiga, tanya jawab, dan keempat metode interaktif. Hasil dari kegiatan BKR ini Orang tua menjadi lebih memahami faktor-faktor yang mendorong remaja terlibat dalam pergaulan bebas, seperti pengaruh teman sebaya, media sosial, dan kurangnya pengawasan orang tua. Orang tua juga dapat mengenali tanda-tanda awal jika remaja mulai terjerumus ke dalam pergaulan bebas, seperti perubahan perilaku, perubahan pola pergaulan, atau penurunan prestasi akademik. Serta orang tua akan lebih memahami dampak negatif pergaulan bebas terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial remaja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amendhita, K. P et al. (2023). Peran Orang Tua dalam Pembentukan Kepribadian Upaya Menghindari Penyimpangan Seksual. Jurnal Harmoni Nusa Bangsa, 1(1), 41.

Duana, M. (2022). Dampak Pernikahan Dini pada Generasi Z dalam Pencegahan Stunting. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 196.

Hikmandayani et al. (2023). Psikologi Perkembangan Remaja. Eureka Media Aksara.

Ilmi, A. F. (2022). Manajemen Resiliensi Remaja pada Keluarga Single Parent dari Perceraian. Journal Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(2), 268.

Islami, D. P & Budiartati. (2021). Implementasi Bina Keluarga Remaja di Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Journal of Family Life Education, 1(13).

Kasingku, J. D & Sanger. (2023). Peran Pendidikan Agama Dalam Membentengi Remaja dari Pergaulan Bebas. Jurnal Educatio, 9(4), 2117.

Kusmiati, M et al. (2022). Pendidikan Kesehatan: Bahaya Pergaulan Bebas Remaja. Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan, 2(1), 2.

Laela, F. N. (2017). Bimbingan Konseling Keluarga dan Remaja. UIN Sunan Ampel Press.

Mbayang, C. M. (2024). Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja. Journal of Law Education and Business, 2(1), 366.

Mirwansyah et al. (2024). Penyuluhan tentang Fenomena Perkawinan Usia Dini Akibat Pergaulan Bebas: Tinjauan Pelanggaran Hukum dan Dampaknya terhadap Kesehatan serta Upaya Pencegahan Stunting. Jurnal Abdi Masyarakat Saburai (JAMS), 51, 68.

Mulyani, Y. (2023). Peningkatan Kesehatan Remaja Menyongsong Keluarga Sehat dan Zero Stunting dengan Yuk Cafe di Desa Cakahuripan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(2), 861.

Prasetiawan, H. (2022). Konseling Teman Sebaya dengan Seni Kreatif Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Resiliensi Remaja Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Konseling Komprehensif, 9(1), 1.

Qoyyimah, A. U. (2020). Jurnal Kebidanan. Jurnal Kebidanan, 12(1), 67.

Ridwan, M & Setiawati, B. (2021). Efektivitas Peran Kader dalam Pelaksanaan Program Bina Keluarga Remaja di Desa Bilas Kecamatan Upau Kabupaten Tabalong. Japb, 4(2), 664–675.

Rofi, A. (2021). Penyuluhan tentang Bahaya Pergaulan Bebas dan Bijak Bermedia Sosial. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(4), 827.

Rulmuzu, F. (2021). Kenakalan Remaja dan Penanganannya. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 5(1), 364–373.

Titania, D & Amalia. (2021). Hubungan Pergaulan Bebas pada Remaja terhadap Risiko Pernikahan Usia Dini di Samarinda di UMKT. Journal Borneo Student Research, 23, 1886.

Utami, W. H et al. (2021). Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja. Implementasi Hasil Penelitian, Pengabdian Masyarakat Dan Literature Review Dalam Bidang Kesehatan Ibu Dan Anak, 36–37.

Wiraagni, I. A et al. (2021). Modul Pengantar Aspek Forensik NAPZA. Gadjah Mada University Press.

Yandrizal, D et al. (2024). Pengaruh Kegiatan Bina Keluarga Remaja terhadap Akhlak Remaja di Kelurahan Bukit Gado-Gado Kota Padang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (, 8(1), 314.

Downloads

Published

2024-11-15

How to Cite

Nufus, S. N., Nadiroh, N., Oktara, T. W., & Nugroho, G. F. (2024). Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas Melalui Kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Karang Tanjung. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(9), 3971–3978. https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i9.1601

Issue

Section

Articles