Membuka Mental Block dengan Hypnotherapy
DOI:
https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i9.1613Keywords:
Remaja, Hypnotherapy, Mental Block,Percaya diriAbstract
Masa transissi yang tengah dihadapi Remaja, membuat mereka menjadi individu yang mudah sekali mengalami stress. Selain tekanan lingkungan, mulai dari orang tua, teman sebaya hingga sekolah, remaja menghadapi masa pubertas. Keinginan untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan membuat remaja melakukan tindakan untuk dapat menarik perhatian lingkungan. Stress yang dihadapi remaja ini harus ditangani dengan baik sebelum berdampak pada fisik dan psikologis. Salah satu intervensi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan Hypnotherapy. Pengabdian Masyarakat di SMK Negeri 2 Garut berhasil menggali menggali permasalahan yang dihadapi oleh remaja, dengan melakukan pre-talk dan memetakan masalah yang dihadapi. Remaja kemudian diberikan sugesti untuk membuka Mental Block yang mereka hadapi dan merelease persoalan yang Tengah dihadapi. Proses Hypnotherapy bisa dilakukan berulang secara mandiri dengan melakukan Self-Hypnotherapy
Downloads
References
Aflahatinufus, A., Sriati, A., & Shalahuddin, I. (2022). Efektivitas Hipnoterapi sebagai Intervensi untuk Mengurangi Stres pada Remaja: Studi Literatur. Jurnal Keperawatan Jiwa, 10(2), 245. https://doi.org/10.26714/jkj.10.2.2022.245-256
Cardeña, E., & Svensson, C. (2014). International Journal of Clinical Hypnotic Tape Intervention Ameliorates Stress : A Randomized , Control Study. International Journal of Clinical and Experimental Hypnosis, 2(61), 125–145. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/00207144.2013.753820
Hartman, D., & Zimberoff, D. (2011). Hypnosis and Hypnotherapy in the milieu of integrative medicine: Healing the mind/body/spirit. ,. Journal of Heart-Centered Therapies, 14(1), 41.
Ishak Wanto Talibo. (2013). Tipe-tipe Belajar Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Islam Iqra, 13(12), 167–182.
Istiqomah, A. (2023). Analisis Perilaku Mental Block Siswa Di SMKN 2 Kota Madiun. Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (Senassdra), 2(1), 173–178.
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer Publishing Company, Inc.
Moss, C. S. (1958). Therapeutic suggestion and autosuggestion. Journal of Clinical and Experimental Hypnosis, 6(2), 109–115. https://doi.org/10.1080/00207145808407192
Nihayah, U., Ade Putri, S., & Hidayat, R. (2021). Konsep Memaafkan dalam Psikologi Positif. Indonesian Journal of Counseling and Development, 3(2), 108–119. https://doi.org/10.32939/ijcd.v3i2.1031
Nurohman, D. A. (2017). Hypnotherapy: Menembus Pikiran Bawah Sadar.
Purnama, H., Astuti, S. W., Imran, A. I., Gede, S., & Devi, N. P. (2023). Literasi Digital Safety Bagi Anggota Pramuka Kwarcab Kota Bandung. 2(5), 1279–1286.
Rakhmawati, R., Putra, K. R., Rizki, F., & Hardiyanto. (2014). Metode keperawatan komplementer hipnoterapi untuk menurunkan efek stress pasca trauma tingkat sedang pada fase rehabilitasi. Keperawatan, 5(Hipnoterapi), 178–184.
Stoltz, P. G. (2000). Adversity quotient: Mengubah Hambatan menjadi Peluang (Hermaya (ed.); Terjemahan). PT Grasindo.
Yosep. (2010). Keperawatan jiwa. PT Refika Aditama - Bing.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sri Wahyuning Astuti, Dedi Kurnia Syah Putra, Sayu Gede Nayaka
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.