Perencanaan Pura Pesimpangan Kahyangan Jagat Luhur Puncak Bukit Puun

Authors

  • Putri Ayu Devy Permata Sari Universitas Warmadewa, Indonesia
  • Anak Agung Bagus Bayu Anggawirya Universitas Warmadewa, Indonesia
  • Ni Wayan Nurwarsih Universitas Warmadewa, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i9.1621

Keywords:

Pura, Persimpangan, Perencanaan, Masterplan

Abstract

Pura Puncak Puun merupakan salah satu pura kahyangan jagat yang terletak di Desa Soka Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura ini berada dipuncak bukit, untuk menuju lokasi perjalanan melalui hutan yang tidak bisa diakses kendaraan bermotor, sehingga perlu berjalan kaki kurang lebih menempuh waktu 2 jam perjalanan. Dikarennakan perjalanan yang lumayan jauh dan akses yang sulit, Masyarakat ingin membuat pura pesimpangan yang berada ditengah-tengah antara Pura Batu Lumbung dan Pura Puncak Puun. Lokasi yang ditentukan oleh krama desa cukup mudah diakses dan terdapat pohon bering yang disucikan yang biasa digunakan sebagai patokan dalam pembangunan Pura Pesimpangan Puncak Bukit Puun. Berdasarkan kondisi yang dialami Bendesa Adat Soka meminta bantuan Tim PkM Universitas Warmadewa untuk dibuatkan gambar perancangan Pura Pesimpangan Pura Puncak Bukit Puun. Tim PkM merespon kondisi yang disampaikan oleh Bendesa Adat Soka, dengan melakukan penjajakan awal untuk melihat kondisi site yang rencananya dijadikan lokasi Pura Pesimpangan Puncak Bukit Puun. Berdasarkan hasil penjajakan awal yang dilakukan Tim PkM, Pura Pesimpangan Puncak Bukit Puun membutuhkan Masterplan yang berisikan data dokumentasi kondisi eksisting kawasan yang dijadikan lokasi rencana pembangunan, data topografi site dan gambar perencanaan Pura Pesimpangan Puncak Bukit Puun baik itu gambar 2D maupun 3D. Pengabdian ini terlaksana atas kerjasama pihak Desa Soka Penebel Tabanan, Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Bali dan Juga Universitas Warmadewa. Diharap kedepannya Tim PkM Universitas Warmadewa dapat membantu terselenggaranya Pembangunan Pura Pesimpangan Puncak Bukit Puun sesuai dengan yang akan direncanakan pada tahap ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bharuna, A. (2004). Arsitektur Untuk Rakyat Suatu Kajian Tentang Pendekatan Perancangan Partisipatif. Jurnal Permukiman Natah, 2(1), 47-55

Bhattacarya, W., & Riyanto, E. D. (2022). Tri Mandala: Kearifan Lokal Bali Dalam Pembagian Zonasi Dan Ruang Pada Bangunan Pura Di Kabupaten Sidoarjo. Sphaktika, 13(1), 108–119.

Dwijendra, N. K. A. (2003). Perumahan Dan Permukiman Tradisional Bali. Jurnal Permukiman “Natah,” 1(1), 8–24. https://doi.org/10.5614/jrcp.2017.28.1.2

Fadhilla, Alya. (24 Juli 2024). “Pengertian Master Plan beserta Fungsi hingga Pembuatannya”. Adimas. https://asbesadimas.com/artikel/definisi-master-plan/.

Ujianto, B. T. (2017). Modul Ajar Dasar AutoCad 2016. https://eprints.itn.ac.id/5456/1/Modul%20AutoCad.pdf

Muhammad Hidayat, Mp., & Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, Mp. (n.d.). PANDUAN PENGGUNAAN THEODOLIT.

Suryada, I. G. A. B. (2012). Konsepsi Tri Mandala dan Sanga Mandala dalam Tatanan Arsitektur Tradisional Bali.

Downloads

Published

2024-11-18

How to Cite

Sari, P. A. D. P., Anggawirya, A. A. B. B., & Nurwarsih, N. W. (2024). Perencanaan Pura Pesimpangan Kahyangan Jagat Luhur Puncak Bukit Puun. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(9), 4019–4028. https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i9.1621

Issue

Section

Articles