Peran Petugas Puskesmas dalam Deteksi Risiko Jatuh pada Lansia di Layanan Primer

Authors

  • Lilik Djuari Universitas Airlangga, Indonesia
  • Hasan Thalib Universitas Airlangga, Indonesia
  • Anisa Firda Wibowo Universitas Airlangga, Indonesia
  • Sophia Zahra Universitas Airlangga, Indonesia
  • Vanessa Vania Muljo Universitas Airlangga, Indonesia
  • Raihan Akbar Muhammad Universitas Airlangga, Indonesia
  • Titus Adimasto Universitas Airlangga, Indonesia
  • Jihan Varah Salsabila Universitas Airlangga, Indonesia
  • Lavely Rakhmatan Firdausintika Universitas Airlangga, Indonesia
  • Syafa Arini Indah Syahputri Universitas Airlangga, Indonesia
  • Ahmad Zaidul Fikri Ismail Universitas Airlangga, Indonesia
  • Fathimah Syifa’ Zahidah Universitas Airlangga, Indonesia
  • Nanang Rudianto Puskesmas Bungah, Gresik, Indonesia
  • Ovarry Riza Wardhani Puskesmas Bungah, Gresik, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpmba.v3i3.2302

Keywords:

lansia, risiko jatuh, penyuluhan , puskesmas, TUG test

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai permasalahan kesehatan, salah satunya adalah risiko jatuh. Kejadian jatuh pada lansia dapat menyebabkan cedera serius, penurunan mobilitas, bahkan kematian, serta berdampak pada peningkatan biaya perawatan dan beban bagi keluarga. Puskesmas memiliki peran penting dalam upaya promotif dan preventif, termasuk deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Puskesmas Bungah memiliki beberapa program kesehatan terkait lansia seperti deteksi dini terhadap risiko jatuh sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, peran petugas Puskesmas dalam deteksi risiko jatuh pada lansia belum optimal. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia,  mengidentifikasi masalah tingkat pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risko jatuh pada lansia, serta mencari solusi atas masalah pengetahuan petugas puskesmas mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Desain penelitian menggunakan mixed method, terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama merupakan penelitian deskriptif kuantitatif desain crosssectional dengan jumlah sampel 17 petugas puskesmas mengunakan instrument kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan mengenai deteksi dini risiko jatuh pada lansia. Tahap kedua merupakan penelitian deskriptif semikualitatif dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dilanjutkan Nominal Group Technique (NGT) untuk mengidentifikasi masalah serta mencari solusi. Hasil menunjukkan adanya peningkatan terhadap pengetahuan mengenai deteksi risiko jatuh pada lansia. Sebelum penyuluhan, nilai rata-rata 52,66 nilai median 60, setelah kegiatan penyuluhan dilakukan, nilai rata-rata meningkat menjadi 87,27 dengan nilai median 90.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ang, D., & Cheng, G. (2020). Approach to falls among the elderly in the community. Singapore Med J, 61(3), 116–121. https://doi.org/10.11622/smedj.2020029

Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/id/publication/2021/12/21/c3fd9f27372f6ddcf7462006/statistik-penduduk-lanjut-usia-2021.html

Fristantia, D. A., Zulfitri, R., & Hasneli N, Y. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Risiko Jatuh pada Lansia yang Tinggal dirumah. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 5.

Humaryanto, & Tobing, M. R. . (2021). Penilaian Risiko Jatuh dengan Penggunaan Timed Up And Go Test pada Penderita Osteoarthritis Genu Grade 1-3. Jambi Medical Journal, 9(3), 289–296. https://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/view/15479

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pelayanan Minimum Kesehatan Lanjut Usia (PMKL)pada Krisis Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://indonesia.unfpa.org/sites/default/files/pub-pdf/pmkl_ebook_single_page.pdf

Naomi, I., & Budiono, I. (2022). Pengaruh Pemberian Pelatihan Antropometri terhadap Pengetahuan Kader Posyandu. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 2(2), 171–177. https://doi.org/10.15294/ijphn.v2i2.51758

Sarah, M., Astuty, M., & Ginting, D. B. (2022). Skrining Resiko Jatuh pada Lansia di Puskesmas Medan Johor. Jurnal Peduli Masyarakat, 4(2), 293–298. https://doi.org/https://doi.org/10.37287/jpm.v4i2.1130

Setiorini, A. (2021). Sarcopenia dan Risiko Jatuh pada Pasien Geriatri. Muhammadiyah Journal of Geriatric, 2(1), 10. https://doi.org/10.24853/mujg.2.1.10-16

Sidik, A. B. (2022). Hubungan Aktivitas Fisik Guna Mengurangi Risiko Jatuh pada Lansia di Panti Harapan Kita Palembang 2021. Jurnal Kesehatan Lenter ’Aisyiyah, 4(1), 492–501. https://www.jurnal.politasumbar.ac.id/index.php/jl/article/view/124

Suswitha, D., & Arindari, D. R. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Di Panti Sosial. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 5(2), 120–130. https://doi.org/10.36729/jam.v5i2.391

WHO. (2021, April 26). Falls. World Health Organization (WHO). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/falls

Downloads

Published

2025-05-08

How to Cite

Djuari, L., Thalib, H., Wibowo, A. F., Zahra, S., Muljo, V. V., Muhammad, R. A., Adimasto, T., Salsabila, J. V., Firdausintika, L. R., Syahputri, S. A. I., Ismail, A. Z. F., Zahidah, F. S., Rudianto, N., & Wardhani, O. R. (2025). Peran Petugas Puskesmas dalam Deteksi Risiko Jatuh pada Lansia di Layanan Primer . Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 3(3), 779–785. https://doi.org/10.59837/jpmba.v3i3.2302

Issue

Section

Articles