Edukasi Dan Kreativitas Pengembangan Sayuran Organik Di Desa Ajibuhara Sebagai Strategi Menuju Desa Agrowisata

Authors

  • Roida Ervina Sinaga Universitas Quality Berastagi, Indonesia
  • Sarah Gracia Universitas Quality Berastagi, Indonesia
  • Kawar Frayoganta Tarigan Universitas Quality Berastagi, Indonesia
  • Rizky Arapenta Barus Universitas Quality Berastagi, Indonesia
  • Rai Afredo Sembiring Universitas Quality Berastagi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i5.1033

Keywords:

Sayur, Buah, Berastagi, desa Ajibuhara

Abstract

Kota Berastagi merupakan kota yang terletak di Kabupaten Karo. Kabupaten Karo terkenal dengan nama Tanah Karo Simalem yang berarti tanah yang tidak sakit (tanah yang subur, sejuk, damai dan sejahtera), yang terletak di dataran tinggi Tanah Karo dengan ketinggian antara 600 sampai 1400 meter di atas permukaan laut. Dari ketinggian tersebut Kabupaten ini mempunyai iklim yang sangat sejuk dan berciri khas dengan daerah buah dan sayur. Kota yang sangat terkenal di Kabupaten Karo adalah Kota Berastagi. Secara geografis, Berastagi merupakan kota yang ramai dengan para penjaja buah-buahan serta sayur mayur di sepanjang jalan kotanya. Buah-buahan dan sayur-mayur yang ditawarkan ini merupakan hasil tanah Kota Berastagi. Dari Berastagi inilah,suplai sayur-mayur dan buah-buahan di kota Medan atau kota-kota besar lainnya di Sumatera Utara dapat terpenuhi. Desa Ajibuhara adalah desa yang terletak di kecamatan Tiga Panah, kabupaten Karo, provinsi Sumatera Utara. Desa Ajibuhara merupakan salah satu diantara beberapa desa yang terdapat di wilayah kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Desa Ajibuhara memiliki Luas Sekitar ±160 Ha, Desa ini memiliki 4 dusun. Sebahagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Hasil dari pengabdian ini akan dituangkan dalam bentuk artikel yang akan dipublikasikan di jurnal pengabdian Masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Airine, Therezia. 2010. Analisis Prilaku Konsumen Sayuran Organik (Studi Kasus: Giant Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat). [Skripsi]. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. 116 Hal.

Ariesusanty, L., S. Nuryanti dan Wangsa. 2010. Statistik Pertanian Organik Indonesia. Aliansi Organis Indonesia. Bogor.

Brscic, K. 2006. The Impact of Agrotourism on Agricultural Production. Journal Central European Agriculture 7(3): 559-563.

Carunia Mulya Firdausy. 2018. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Herrera, A. C and Magdalena L. 2004. Agriculture, Environmental Services and Agro-Tourism in the Dominican Replubic. eJADE. electronic Journal of Agricultural and Development Economics. 1(1): 87-116.

Ilyas S., Sutariati GAK., Suwarno FC., Sudarsono. 2002. “Matriconditioning Improved Quality and Protein Level of Medium Vigor Hot Pepper Seed”. Seed Technol. 24:65-75.

Isdiayanti. 2007. Analisis Usahatani Sayuran Organik Di Perusahaan Farm. [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor

Lopez, E. P and Garcia F. J. C. 2006 Agrotourism, sustainable tourism and Ultraperipheral areas: The Case of Canary Islands Journal 4(1): 85-97.

Sebayang, S., Nuzuliati, & Wahyuni, S. (2021). Edukasi Kepada Perangkat Desa Tentang Motivasi Kerja Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. 1(1), 51–58

Sutariati, G.A.K, Safuan, L, Muhidin, Hasid, R. (2018). Pengembangan Sayur Organik Pada Lahan Pekarangan

Suyamto. S. 2017. Manfaat Bahan dan Pupuk Organik pada Tanaman Padi di Lahan Sawah Irigasi. Iptek Tanaman Pangan, Vol. 12, No. 2.

Downloads

Published

2024-07-11

How to Cite

Sinaga, R. E., Gracia, S., Tarigan, K. F., Barus, R. A., & Sembiring, R. A. (2024). Edukasi Dan Kreativitas Pengembangan Sayuran Organik Di Desa Ajibuhara Sebagai Strategi Menuju Desa Agrowisata. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, 2(5), 1438–1443. https://doi.org/10.59837/jpmba.v2i5.1033

Issue

Section

Articles